Cari Blog Ini

Rabu, 23 Desember 2015

MOTOR PEMBAKARAN DALAM

MOTOR PEMBAKARAN DALAM
(INTERNAL COMBUSTION ENGINE)
Oleh:
WAHYU HARTONO, S.Pd., M.Pd.
GURU TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N KARANGPUCUNG, CILACAP

Motor bakar adalah motor yang mengubah energi panas (thermal) menjadi energi mekanik dengan cara melakukan pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan panas. Motor pembekaran dalam (internal combustion engine) adalah motor bakar yang melakukan proses produksi energi panas (thermal) yang akan diubah menjadi energi mekanik, di dalam unit engine itu sendiri.

1.   Jenis Motor Bakar Pembakaran Dalam
1.1    Motor Piston

Motor piston / torak adalah motor bakar yang di dalam melakukan proses kerjanya menggunakan mekanisme piston yang bergerak lurus bolak-balik di dalam silinder. Gerak lurus olak-balik dari piston ini selanjutnya akan diubah menjadi gerak putar oleh mekanisme crank shaft (crank shaft).
 


Gambar 1.Konstruksi Motor Piston

Sifat-sifat yang menonjol dari motor piston adalah :
a.    Gerak translasi / reciprocating / gerak lurus bolak-balik piston dirubah menjadi gerak putar crank shaft
b.    Untuk mengurangi getaran, jumlah silinder dapat dibuat lebih dari satu
c.    Digunakan pada motor 2 tak dan 4 tak baik motor Bensin maupun Diesel


1.2    Motor Rotary

Motor Rotary atau sering disebut motor wankel adalah motor bakar yang melakukan proses kerja dengan gerak putar yang dilakukan oleh rotor yang terpasang pada poros rotor.
Sifat-sifat yang menonjol dari motor wankel adalah :
a.    Gerakan rotor / piston berotasi ( berputar )
b.    Pengisian, kompresi dan pembuangan diatur oleh gerak putar rotor
c.    Lebih ringan
d.    Getaran kecil
e.    Jarang digunakan dan tidak diproduksi secara massal

Contoh  :    Mazda RX-7
Mercedes Benz


 
Gambar 2 Konstruksi Motor Wankel


1.3    Turbin Gas
Pada turbin gas untuk menggerakan poros turbin dilakukan dengan memanfaat-kan panas hasil pembakaran gas untuk menggerakkan sudu-sudu turbin.

 
Gambar 3 Konstruksi Turbin Gas

Sifat-sifat yang menonjol dari turbin gas adalah :
a.    Semua bagian berputar, sehingga getaran kecil
b.    Pembakaran berlangsung secara terus menerus
Turbin gas biasa digunakan sebagai penggerak  pesawat terbang dan penggerak generator listrik.

2    Klasifikasi Motor Bakar Piston
Motor bakar piston dapat diklasifikasikan berdasarkan langkah kerja, jenis bahan bakar, pembentukan campuran bahan bakar dan udara, cara penyalaan, susunan silinder, cara pelumasan dan cara pendinginan motornya.
Menurut langkah kerjanya motor bakar piston dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu motor 2 taak dan motor 4 tak. Pada motor 2 tak, tenaga akan dihasilkan dalam setiap 2 langkah piston, sedangkan pada motor 4 tak, tenaga akan dihasilkan dalam setiap 4 langkah piston.
Menurut pembentukan campuran bahan bakar dan udaranya, motor bakar piston dapat dogolongkan menjadi 2 jenis, yaitu motor piston yang pencampurannya terjadi di luar ruang bakar dan motor piston yang pencampurannya terjadi di dalam ruang bakar. Motor piston yang pencampuran bahan bakar dan udaranya terjadi di luar ruang bakar menggunakan bahan bakar solar, sedangkan motor piston yang pencampurannya terjadi di dalam ruang bakar menggunakan bahan bakar bensin.
Jika dilihat dari cara penyalaan/pembakarannya, motor piston dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu motor piston dengan penyalaan sistim pengapian (motor bensin) dan motor piston dengan penyalaan diri (motor diesel).

 
Gambar 4 Klasifikasi Motor Bakar Piston


3   Macam Konstruksi Motor Piston
3.1    Motor 2 Tak (Bensin)

Motor 2 tak adalah motor yang menyelesaikan satu siklus kerja atau satu langkah usaha dalam setiap 2 langkah piston atau dalam setiap1 (satu) putaran crank shaft. Pada motor bensin 2 tak, pemasukan dan pembuangan gas dilakukan oleh gerakan piston dan pada setiap langkah piston terdapat dua proses kerja yang berbeda yang terjadi di atas dan di bawah piston. 
Sifat sifat yang menonjol pada motor bensin 2 tak adalah :
a.    Pendinginan dengan udara, getaran sirip keras
b.    Pelumasan silinder dengan mencampurkan oli kebahan bakar
c.    Pengisian, pembilasan, kompresi dan pembuangan lewat saluran-saluran diatur oleh piston
d.    Pembetukan campuran bahan bakar diluar silinder
e.    Penyalaan dengan sistem pengapian atau penyalaan diri
 
Gambar 5  Konstruksi Motor Bensin 2 Tak


3.2    Motor 2 Tak Diesel
Pada motor Diesel 2 Tak, udara baru masuk ke ruang bakar melalui saluran masuk yang terdapat di blok silinder pada saat piston bergerak dari titik mati atas (TMA = TDC / Top Dead Center). Sedangkan gas sisa hasil pembakaran akan keluar melalui saluran buang yang diatur oleh katup yang terdapat di kepala silinder.
Sifat-sifat yang menonjol pada motor disel 2 tak adalah :
a.    Pendingin dengan air pendingin
b.    Pembilasan memanjang
c.    Memerlukan katup buang
d.    Pengisapan dan pembilasan dijalankan oleh kompresor yang langsung menekan udara ke dalam silinder
e.    Pelumasan tekan
f.    penyalaan dengan penyalaan diri
Motor Diesel 2 Tak banyak digunakan sebagai penggerak kapal laut dan kereta api.

 
Gambar 6 Konstruksi Motor Diesel 2 Tak


3.3    Motor Otto ( Bensin 4 Tak )
Pada motor 4 tak, untuk menghasilkan 1 tenaga dilakukan dengan 4 langkah piston atau 2 putaran crank shaft. Pemasukan dan pembuangan gas dilakukan oleh mekanisme katup.
Sifat-sifat yang menonjol pada motor bensin 4 tak adalah :
a.    Pendinginan dengan air pendingin
b.    Pelumasan silinder dengan semprotan oli atau percik ( dengan sistem panci, sirkulasi tekan oleh pompa oli )
c.    Pengisian, kompresi, pembuangan diatur oleh mekanisme katup
d.    Pembentukan campuran bahan bakar dan udara terjadi diluar silinder
e.    Pembakaran dengan sistem pengapian
 
Gambar 7 Konstruksi Motor Bensin 4 Tak


3.4    Motor Diesel ( 4 Tak )
Perbedaan utama antara motor Diesel dengan motor bensin adalah terletak pada cara mencampur udara dan bahan bakarnya. Pada motor bensin, udara dan bahan bakar dicampur di luar ruang bakar, sedangkan pada motor Diesel pencampuran udara dan bahan bakarnya terjadi di dalam ruang bakar.
Sifat-sifat yang menonjol pada motor Diesel 4 tak adalah :
a.    Pendingian dengan air pendingin
b.    Pelumasan silinder dengan semprotan oli atau percikan 
c.    Pengisian, kompresi, pembuangan diatur oleh mekanisme katup
d.    Pembentukan campuran bahan bakar dan udara didalam silinder
e.    Pembakaran terjadi dengan sendirinya 

 
Gambar 8 Konstruksi Motor Diesel 4 Tak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar